Lorong Waktu

foto : e-devotion

Berusaha ku mencari akan keberadaan jati diri,
Yg ku telusuri disetiap lorong masa lalu yg sempat ku singgahi,
Yg ku tautkan pada haluan jalan yg tak berpenghuni,

Sunyi tampaknya,
Bahkan nyamuk pun tak lantas melewatinya,
Aku menggigil,
Rindu akan hangatnya pelukan seorang ibu,
Jalanku tertatih tak beraturan,
Ku ingat dulu ketika ayah mempahku berjalan,
Menggendong anak sulungnya yg bandel akan nasehat,
Yg akan melawan bila sepatah kata telah terucap,

Lama ku menelusuri pengapnya lorong waktu ini,
Ku lihat ada kenangan yg pernah aku tinggalkan,
Aku singgah sebentar,
Melihat canda tawa dengan suasana harmonis akan sebuah keluaraga,

"Huhhh"
Aku rindu suasana itu,
Ketika aku masih bisa bermanja dengan kedua orang tuaku,
Saat aku bisa bertengkar atas hal yg sepele dengan kedua adikku,

Tak mampu ku tahan genangan air mata yg telah mengintai dipenghujung retina,
Menunggu moment yg tepat untuk berlabuh ke pipi,
Menanti tangan manyapu untuk menghilangkan bekasnya,
Berderai air mata bak seorang bayi yg terpisah dari ibu kandungnya,
Tak kuasa menahan sembab sedu yg menderu,

Ku ikhlaskan semua,
Kenangan indah tentang keharmonisan keluarga,
Hangatnya peluk kasih kedua orang tua,
Meski kini hanya tinggal genangan air mata,

posted from Bloggeroid

0 Komentar:

Post a Comment

Apa ada tambahan untuk ocehan kali ini?
Mari kita saling berbagi ^^

Search