The place we call home

foto : family

Aku pulang…
Dari kehampaan malam, setelah lama menelusuri senja suram yang telah tergantikan, ia perlahan pergi, meninggalkan aku terpojok sendiri, setidaknya, seandainya itu kamu, meski pergi bermigrasi hati, tapi setidaknya, ada tempat baru yang bisa mengganti,

Pintu ini usang…
Karena semalam ia sendiri, kedinginan tertiup angin malam, yang dinginnya tidak berperi-kepintuan, mengoyaknya dengan hembusan udara sepoi, pelan, sayup dan mencabik hingga bagian intinya terlukai begitu dalamnya, seandainya itu hati, kau tau bagaimana angin kehampaan yang berhembus meski tulus, ia masih mengiris halus,

Jendela ku buka kembali tak bertuan…
Andai saja menemukan tuan yang baru untuk menghias bingkai jendela ini, pasti ia berisi, di balik ruang kosong yang terbuka, ku intip dari tirai yang terurai, tapi hanya melihat tali merah putus terberai, bukan benang, bahkan tali pun bisa terputus, apa lagi benang merah yang lemah!

Tempat ini ku panggil rumah, meski kosong, di tinggal penghuni, hingga menyapa sunyi itu sendiri, tapi akan ku diami, mengisi satu demi satu, kekosongan hingga kembali seperti rumah itu dulu… Rumah Idaman

2 Komentar:

Unknown at: 22 September 2013 at 03:06 said...

memang sekarng udah pindah rumah yah

Unknown at: 9 October 2013 at 22:43 said...

Baru kembali ke Negara sendiri nih :)

Post a Comment

Apa ada tambahan untuk ocehan kali ini?
Mari kita saling berbagi ^^

Search