Hujan kita (dulu)

foto : embun hujan

Hujan adalah unsur yang paling ampuh dalam membangkitkan kenangan, butir demi butir bergulir, mengembun menjadi bulir-bulir bening pembasuh masa lampau yang kian jauh terpendam, mengikis sedikit demi sedikit, mengulang hal indah maupun sakit,

Ada pelangi yang tersirat dibalik matamu ketika menatapku, itu dulu… sebelum waktu mengharuskan kita tersendat, di tengah penantian yang kandas di haluan hiruk-pikuk tempat sejatinya berlandas, pelangi itu memudar seiring rasa yang mulai hambar, tanpa rindu membumbui, hingga luka kita cumbui sendiri,

Aku mencari di mana pelangi yang dulunya menyala indah, kini hilang seiring mentari rebah, hanya tinggal 1 warna, yakni jingga yang bersinar terang, mulai redup di bulir cairan mata yang sayup, aku membicarakan tentang senja kita, senja yang dulunya bahagia, iya… dan kini hanya tinggal kenangannya, bukan sejarah, karna cuma serpihan rasa kita yang menjadi peninggalan bukti nyata,

Kau tau luka ini begitu perih, terbalut lirih, saat air hujan berkunjung, harus dengan apa ku jamu, bila tidak dengan lukaku, luka yang pernah kau tinggalkan dulu, masih rapi terbungkus perban, masih menetap, tidak ada yang menanggalkan, hingga waktu datang beriringan, menyembuhkan perlahan, tapi masih meninggalkan kesan,

Dimana kau sembunyikan bulir di balik kelopak jaringan matamu, yang tersemat sejuta hasrat akan rindu yang tak kunjung dicumbu waktu, hingga tiba masa penantian saat kisah kita kemarin kau lepaskan? Apa hilang begitu saja, atau semayamkan di rumah duka, kalau iya, di mana jenazahnya? Biar aku yang mengheningkan cipta
posted from Bloggeroid

3 Komentar:

Moti Peacemaker at: 23 February 2013 at 06:47 said...

kata-katnya keren ..keren banget

aku follow..folback ya

HM Zwan at: 24 February 2013 at 03:11 said...

heum,,cantik...suka hujan ya??sama :D
salam kenal

MizTia at: 26 February 2013 at 01:33 said...

awesome ...... kunjungan balik.

Post a Comment

Apa ada tambahan untuk ocehan kali ini?
Mari kita saling berbagi ^^

Search