tak semudah itu membenci masa lalu

foto : couples-looking-at-past

"Kamu pernah jatuh cinta? Pasti udah mengalami yang namanya patah hati?"
"Patah hati? Apa keadaan apabila hati rasanya pecah berkeping-keping, ketika berjalan sangat perih bagai terinjak beling, dan ketika melihat doi seperti kaku tak bergeming?"
"Hahahah… itu terlalu berima, beri aku contoh yang sederhana!"
"Umm… baiklah, patah hati itu ketika sudah tidak berhubungan lagi dengan masa lalumu, terus-terusan berdiam diri karena masih ingin saling memiliki?"
"Berarti mereka masih saling cinta? Terus kenapa masa lalu?
"Iya karena mereka terkalahkan oleh ego masing-masing, dan salah 1 dari mereka terlalu rapuh untuk berjuang hingga akhir"
"Bagaimana perasaan mereka saat sudah tidak bersama? Dan status mereka?"
"Benci, rapi aroma cinta masih kuat merekat, karena jika mereka tidak saling cinta, mereka bisa menerima keadaannya, mereka masih punya rasa ingin memiliki yang kuat! Status, tentu saja masa lalu dengan sejumlah kenangan yg terdahulu"
"Kamu seakan mendalami semua jawabanmu tadi? Pengalaman ya?
"Hahahah… anggap saja iya!"
"Terus cinta kamu? Ingin kamu berikan kepada siapa?"
"……………"

aku menulis dialog tersebut bukan karena tau pasti, beberapa diantaranya adalah cuplikan dari temanku, dan sepenggal kisah masa lalu, ada seorang teman yang dulunya pemalas, bisa sepantas kilat berubah menjadi penyair handal, dia tak mau kusebutkan namanya, biarlah… toh juga dia menikmati perasaannya, terlebih… aku menyukai karyanya

Bukan cinta namanya kalau tidak saling benci, masih ingin saling memiliki, tidak mau mengakui, dan terus terkalahkan oleh ego sendiri, begitu pula akhirnya, hanya bisa menatap dari kejauhan, sembari pelan-pelan mengimbas kenangan,

Pada akhirnya salah 1 daripada kalian menemukan sandaran di bahu yang lain, namun sandaran hati, apa masih bisa menemukan tempat nyaman yg sama, seperti saat kalian bersama? Dan yang sangat terluka, bila harus berjuang tanpa kawan melawan kesendirian, hingga akhirnya menemukan kenyamanan baginya, dan sebuah kepuasan sendiri tentunya,

Jika masih saling cinta, mengapa harus menafikan, justru akan membuat luka lebih dalam, perih, sampai ke tingkat akut yg sulit disembuhkan, tidak ada yang terlambat untuk kembali, hanya saja gengsi terlalu kuat menguasai…
*Note To Self*
posted from Bloggeroid

4 Komentar:

penyuluh perikanan at: 15 January 2013 at 18:54 said...

benar sekali kawan, Jika diantara kita masih ada rasa saling cinta, mengapa harus menafikan, justru akan membuat luka lebih dalam, perih, bahkan berakibat fatal, lebih baik saling sayang dan cinta,
sukses kawan
trims

Nurmayanti Zain at: 18 January 2013 at 21:55 said...

jadi ingin diberikan pada siapa?

Unknown at: 21 January 2013 at 22:33 said...

Terima kasih :') atas suksesnya
.
Mungkin, beberapa tulisan selanjutnya, bisa menjawab ^^

Unknown at: 23 January 2013 at 19:38 said...

iya mungkin karena ego,, pernah mengalami putus tapi masih saling berat untuk melepas,,
artikel yang menarik..

Post a Comment

Apa ada tambahan untuk ocehan kali ini?
Mari kita saling berbagi ^^

Search